Blog ini masih dalam tahap pengembangan. Beri Masukkan!
Posts

Penting bagi UMKM: Melangkah ke Online dan Digital

UMKM Online

  

    Virus Covid-19 begitu cepat menyebar ke seluruh penjuru dunia. Dampak penyebaran virus mematikan itu dirasakan langsung oleh berbagai lapisan masyarakat, dari anak muda sampai orang tua, dari orang kaya hingga kaum miskin. Tentunya hal ini berakibat pula pada kondisi ekonomi masyarakat, padahal ekonomi adalah sektor yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat.

  Dampak ekonomi dari penyebaran virus Covid-19 sangat dirasakan oleh kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Mereka menjadi sektor usaha yang paling terdampak. Banyak pelaku UMKM mengeluhkan penurunan angka penjualan secara drastis. Para pelaku usaha yang menjadi tulang punggung perekonomian itu juga menghadapi kesulitan dalam memperoleh bahan baku dan hambatan distribusi selama pandemi berlangsung.

  Tantangan paling berat yang dihadapi UMKM selama pandemi adalah kesulitan mendapatkan pelanggan atau pembeli. Hal ini terjadi karena dua sebab. Pertama, adanya pembatasan gerak dan kerumunan oleh pemerintah. Hal ini membuat para pelaku UMKM tidak bisa berjualan seperti dalam situasi normal. Akibatnya, penjualan UMKM turun drastis. Kedua, larangan berjualan secara offline oleh pemerintah demi memutus mata rantai penyebatan virus Covid-19. Larangan ini menyulitkan para pelaku UMKM yang terbiasa berjualan secara offline dan belum bersentuhan dengan berjualan secara online.

  Di sinilah penting bagi pelaku UMKM untuk mengubah cara berjualan dengan beralih ke  model online. Cara baru ini bisa mendorong para pelaku UMK untuk memperoleh pembeli baru yang lebih luas dan lebih banyak, tidak tergantung pada konsumen lokal dan bersifat individual, tetapi juga konsumen bisnis atau perusahaan dan konsumen nonlokal.

  Namun demikian, kita mendapati kenyataan bahwa sebagian besar dari pelaku UMKM memang belum begitu memahami prosedur dan cara berjualan secara online. Padahal, dengan berjualan secara online, mereka bisa mendapatkan pembeli lebih luas, tidak terbatas pada orang lokal saja, namun juga pembeli di luar daerah, bahkan dari luar negeri. Hal itu karena aktivitas melalui jalur online dan digital tidak dibatasi sekat ruang dan wilayah. Dengan aktivitas penjualan online dan pemanfaatan aset digital, para pelaku UMKM dapat memasarkan produk-produk mereka secara lebih luas, baik ke konsumen individual maupun perusahaan. Dan ini tentu saja akan sangat menguntungkan para pelaku UMKM di tengah pandemi.

  Banyak pelaku UMKM sudah bertransaksi secara online, namun tidak sedikit pelaku UMKM yang belum memahami platform online dan aset digital ini. Hal ini bisa diatasi dengan beberapa langkah penting. Mereka dapat mengikuti pelatihan dan pendampingan UMKM platform digital. Pelatihan dan pendampingan ini penting agar para pelaku UMKM dapat melakukan adaptasi secara cepat dalam peralihan model bisnis dari offline ke online. Pelatihan dan pendampingan itu juga dapat membuka mata para pelaku UMKM mengenai platform-platform digital yang bisa digunakan sebagai medium bisnis mereka di era new normal.

Baca Juga:

  Pelatihan dan pendampingan juga akan memperkaya pengetahuan dan keahlian para pelaku UMKM tentang fitur-fitur penjualan digital, seperti Instagram, Youtube, Marketplace Facebook, dan toko online seperti Bukalapak, Lazada, Shopee, dan Tokopedia.  Selain pengetahuan dan keahlian itu, melalui pelatihan dan pendampingan, para pelaku UMKM dapat menggunakan Indonetwork yang memberikan layanan B2B Marketplace dan Direktori Bisnis.

  Apa itu B2B Marketplace? Apa pula Direktori Bisnis? B2B Marketplace adalah singkatan untuk Business to Business, B2B itu sendiri merupakan suatu model bisnis pada perusahaan yang memberikan layanan untuk perusahaan lain. Jadi perusahaan semacam ini bisa membantu UMKM untuk memasarkan produk atau layanan dengan model B2B Marketplace ini. Selain itu, UMKM bisa menggunakan layanan Direktori Bisnis, sehingga pelaku UMKM bisa mendaftarkan perusahaannya di situs yang memiliki Direktori Bisnis. Salah satu Direktori Bisnis yang sudah ternama adalah layanan Indonetwork.

  Setelah para pelaku UMKM terjun ke platform digital dan menggunakan ast-aset digital, apa saja strategi yang harus dilakukakan oleh para pelaku UMKM ? Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh pelaku UMKM. Pertama, UMKM perlu memiliki stock produk yang bisa terintegrasikan antara pembelian dan penjualan, sehingga mereka mampu memantau persediaan produk dengan cepat dan tepat. Kedua, UMKM perlu mengintegrasikan produknya dengan kebutuhan berbagai daerah, kota, sampai antar negara. Ketiga, perlu adanya integrasi antara UMKM dengan komunikasi online dan digital, misalnya penggunaan sosial media seperti Instagram, WhatsApp, Telegram dan sebagainya. Hal lain yang tak kalah penting adalah mengintegrasikan sistem pembayaran online, misalnya transfer bank, e-wallet (Dana, Ovo, LinkAja, Paypal, dan sebagainya), dan Cash on Delivery (CoD).

  Begitulah strategi dan langkah yang dapat ditempuh oleh para pelaku UMKM ketika pandemi membatasi ruang geraknya. Integrasi penjualan ke moda online, penggunaan aset digital, dan tata kelola yang baik akan mendukung para pelaku UMKM bertahan, bahkan dapat berkembang, di tengah berbagai pembatasan akibat pandemi.

1 comment

  1. Keren Adik,semangat terus menulisnya ya!