Blog ini masih dalam tahap pengembangan. Beri Masukkan!

Dukung Pemilu 2024 Berintegritas, STITNU Al-Farabi MoU dengan Bawaslu Kabupaten Pangandaran

Dukung Pemilu 2024 Berintegritas, STITNU Al-Farabi MoU dengan Bawaslu Kabupaten Pangandaran.

REKAM - Pesta politik sebentar lagi akan digelar pada 14 Februari 2024, Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) memperluas jaringan dengan mengadakan MoU (Kerjasama) dengan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama (STITNU) Al-Farabi Pangandaran yang dilaksanakan Senin, 20 Maret 2023 di aula kampus STITNU Al-Farabi Pangandaran.

Kerja sama ini merupakan bentuk kepedulian agar segala tahapan pemilu dapat berjalan dengan lancar dengan adanya pengawasan dari berbagai pihak termasuk kalangan mahasiswa.

Kegiatan MoU sekaligus webinar yang dihadiri oleh 40 orang termasuk mahasiswa, dosen dan staf kampus. Dalam sambutannya Nur Syaefful Rokhmat, S.Sos memaparkan bahwa tujuan diadakannya MoU ini yakni bentuk peduli terhadap pemilu yang akan digelar nanti.

"Untuk merangkul bersama-sama setiap komponen masyarakat khususnya di lembaga pendidikan yaitu dengan STITNU Al-Farabi, bahwa teman-teman mahasiswa ikut berpartisipasi dengan pengawasan pemilu ini, peran aktifnya sekarang dalam proses pencegahan penelitian," pungkas Nur Syaefful Rokhmat.

Ia juga mengamanatkan untuk melihat keadaan masyarakat sekitar yang belum ada KTP atau belum masuk kedalam hak pilihnya, agar segera melapor ke PPS di desanya masing-masing.

"Barangkali di lingkungan masyarakatnya belum ada yang punya KTP atau barangkali ada yang merasa sudah masuk dalam hak pilih belum, bisa langsung ke PPS," lanjutnya.

Selain itu, ia juga mengharapkan untuk pemilu 2024 nanti agar lebih erat dalam memegang prinsip kepemiluan, dan ia berharap mahasiswa menjadi tombak dalam mengawasi pemilu ini.

"Pemilu bisa dilaksanakan dengan jujur dan adil sesuai aturan lainya, bahwa pemilu itu bisa merubah kehidupan yang lebih baik kedepannya. Karena pemilu itu sebagai media dimana masyarakat untuk bisa mengevaluasi untuk bisa memilih melanjutkan atau memberhentikan," ujar Nur Syaefful Rokhmat.

"Sekarang yang sedang berproses pendidikan tinggi. minimal idialisme, pemikiran yang cerdas, tidak kemakan hoax, mengpolitik, dan tindak lanjutnya tentunya tidak hanya seremonial sekarang tapi juga bisa berdiskusi terkait pemilu." lanjutnya.***

Post a Comment